Jumat, 24 Januari 2014

Terjebak kebodohan

cerita dari gadis yang pandai menyembunyikan hati (inisial D.A)

      langit yang cerah pagi ini, namun lihatlah ia tak begitu nampak. tahukah kenapa? yaa itu karena diriku sendiri. Terngiang aku tentang cerita malam itu, entah kenapa? kini pikiranku berada dalam fatamorganamu. secara tidak langsung, akupun mencari segala tentangmu, menelaah setiap cerita yang kau tuturkan pada baris kata tepat dihadapanku.

dan AKHIRNYA !

mungkin ini yang ingin diperlihatkan Tuhan padaku
ketidaktahuanku  tentang rasa yang kupendam
rasa yang hatiku sunggu  tahu akan hal itu,
namun dengan mudah menyangkalnya kemudian pergi menghilang

namun sayang, mungkin inilah yang telah ditadirkan Tuhan terhadapku
menyimpan setiap kata sendu itu dalam benak sanubariku
namun kenapa?
kenapa aku merasa mulai sangat tak nyaman?



aku muak, sungguh aku sangat muak
aku muak terhadap diriku sendiri
yang tak pernah mengerti akan inginnya hatiku,

aku muak karena jahatnya diriku,
aku MUAK karena rasa yang ada dihatiku

Aku ingin kau PERGI!
Pergi dari hidupku bersama segala janji yang kau berikan
Ahh, BODOHNYA aku,
kenapa aku percaya akan semua itu
kenapa aku masih percaya sedang kau mulai bermain dengan fatamorganamu sendiri!
kau mulai bermain dengan nyatamu.

OH Hati! kau bodoh, bodoh, bodoh dan sangat BODOH
kau telah membuatnya menjadi batin dalam hidupku.

Perlahan kau mulai pergi dariku
pergi, menghilang bak hujan yang hadir saat kemarau,
lihatlah,
kau membuat bumiku ini menjadi gersang dengan kehangatan

Namun kenapa?
kenapa aku harus tetap bernostalgia dengan semua tentangmu
tentang senyummu yang menyimpulkan senyumku
tentang tingkahmu yang tak bisa membuat berpaling
dan tentang semua hal yang kini hanya menjadi bayang-bayang semuku

percayalah itu membahagiakanku, itu yang ku ingin
namun aku tak dapat berbohong
hal itu juga kenyataan pahit bagiku
begitu sakit, rasanya seperti hamparan pasir yang dihantam ombak pantai

Tahukah kau?
aku selalu ingin bermuka dua dihadapanmu
aku tak ingin menampakkan bagaimana aku sebenarnya
menampakkan bagaimana rasaku terhadapmu
menampakkan senyum manis yang terus merekah DALAM HATI ketika melihatmu
tahukah kau mengapa aku bertindak sedemikian rupa?
semua kulakukan karena aku takut, aku takut mengecewakanNYA
mengecewakan DIA yang telah mempertemukan kita
ku harap mempertemukan kita sebagai takdir nantinya







0 komentar:

Posting Komentar